Bagi orang yang berkeahlian khusus tidak akan pusing dalam menyusun sebuah pondasi berbahan batuan alam. Salah satunya yaitu dari batu kali. Ini karena, para ahli giat mempelajari cara menghitung pondasi kali dan terus mengembangkan ilmunya. Sehingga wajar jika para ahli mampu mengerjakan dengan teliti lagi apik. Bagaimana cara menghitung pondasi batu kali yang benar?
Nah, bagaimana apabila ada yang ingin mencoba membuat sebuah fundamen yang berhubungan dengan pembangunan sebuah hunian? Berikut akan diberikan sekelumit cara menghitung pondasi batu kali seperti yang sering diterapkan oleh para ahli. Namun harus diingat bahwa perhitungan yang dilakukan nanti memakai sistem volume m3 atau meter kubik.
1. Lakukan Penentuan Panjang Padanan Batu Kali
Sebelum menghitung fundamen, sebaiknya lakukan terlebih dahulu estimasi panjang padanan batu agar rancangan dapat terbentuk dengan baik. Pada dasarnya pondasi ini berisikan batu alam yang telah tersusun dalam berbagai bentuk dan ukuran (mirip adukan beton). Inilah sebabnya pondasi tersebut sering diaplikasikan pada bangunan yang memiliki bobot ringan.
Untuk tahap ini sendiri bisa ditentukan dengan abjad dan angka. Misalkan A= 5; B= 5; C= 2.5 (sisi tepi), 5 (sisi tengah) D= 2.5; E= 2.5. Lalu F= 2.5; H= 12; I= 7.5; dan J= 1.5. Apabila semua abjad dan angka sudah cukup jelas, langsung saja simak rincian rumus perhitungan (pola pertambahan) di bawah ini:
Rumus Panjang Tepi:
A+H+C+K = 5+12+5+12 = 34m.
Rumus Panjang Tengah:
B+C+D+E+F+I+J = 5+2.5+2.5+2.5+2.5+7.2+1.5 = 23.7m.
2. Lakukan Perhitungan Pondasi pada Pinggiran Bangunan
Setelah melakukan perhitungan panjang padanan batu seperti di atas dan telah mendapatkan hasilnya, berlanjut memperkirakan pondasi pada tepi bangunan. Hitungan ini berguna dalam menentukan batas antara tanah milik pribadi dengan tetangga yang berada disekitar rumah. Sehingga nantinya tidak mengganggu tanah orang lain.
Untuk mencari angka pondasi pada pinggiran bangunan, harus mengetahui nilai dari luas penampang dan jumlah panjang tepi. Karena panjang pinggiran sudah didapatkan pada perhitungan sebelumnya, langsung bisa masuk ke rumus lebar permukaan lalu angka pondasi:
Rumus Lebar Penampang:
0.6m+0.3m dibagi 2 lalu dikali dengan 0.4m, dimana hasilnya 0.18 m2.
Rumus Panjang Tepi atau Pinggiran:
A+H+C+K = 5+12+5+12 = 34m.
(Pada tahap cara menghitung pondasi batu kali yang satu ini potongannya berupa trapesium sehingga rumus yang dipakai adalah panjang tepi).
Rumus Volume Panjang Tepi:
Panjang permukaan x panjang tepi = 0.18m2 x 34m = 6.12m3.
3. Lakukan Perhitungan Pondasi Pada Tengah Bangunan
Seperti yang telah diketahui luas penampang (0.18m2) dan panjang tepi (34m), tahap ini lakukanlah perhitungan untuk bagian tengah bangunan. Rumus yang dipakai tetap sama yaitu trapesium, hanya saja dalam metode diletakkan hasil dari panjang tengah (23.7m). Dimana formulanya: Luas Penampang x Panjang Tengah = 0.18m2 x 23.7m = 4.266m3.
Karena hasil dari panjang tengah sudah didapatkan maka volume keseluruhan dari bangunan bisa dihitung yaitu 6.12m3 + 4.266m3 = 10.386m3. Setelah keseluruhan cara menghitung pondasi batu kali tersebut selesai, perancang dapat segera menerapkan desain yang telah dibuat. Baik itu pembangunan sebuah rumah atau ruko untuk keperluan pribadi.
4. Lakukan Perkiraan Kebutuhan Bahan-bahan Bangunan
Langkah ini dilakukan apabila perancang memiliki keraguan akan hasil yang telah ditetapkan, alasannya karena bisa saja volume tersebut berkurang atau kelebihan. Inilah faktor dibutuhkannya perkiraan kebutuhan bahan-bahan bangunan, agar mencegah faktor lain dalam pembangunan. Alangkah baiknya, perancang membeli batu kali dengan perbandingan 50:50.
Untuk gambaran, apabila volume bangunan lebih dari 50% maka perancang dapat mengurangi biaya bahan-bahan berikutnya. Namun, jika volume ternyata tidak mencukupi dari 50% tentu bisa mencari masalahnya dan menyiasati anggaran pengadaan material. Tentu dalam sebuah pekerjaan faktor sebab-musabab kerugian harus mampu dicegah.
Hanya saja dalam pekerjaan bangunan dalam jumlah kecil kerugian akibat kurangnya volume sangat jarang terjadi. Kecuali, pada rancangan skala besar kemungkinan ini dapat terjadi sehingga dibutuhkan estimasi kebutuhan bahan baku bangunan yang mencukupi.
5. Cukupkan Kebutuhan Bahan Bangunan
Rincian akan bahan baku pembangunan sangat diperlukan oleh para perancang guna berjaga-jaga. Dalam estimasi pemasangan fundamen batu kali memiliki selisih 1 adukan semen dengan 4 pasir dikali volume m3 (satuan pekerjaan). Berdasarkan SNI 2836:2008 (no. 6.2) tertulis volume satu m3 = 1pc:4ps.
Dimana kebutuhan untuk semen= 163kg; batu kali = 1.2m3; dan pasir = 0.52m3. Karena sudah ada ketetapan volumenya 10.636m3 maka bahan-bahan yang biasanya perlu dilakukan pengecekan apakah sudah cukup atau belum diantaranya:
- Semen = 163kg x 10.386m3 = 1692.918kg yang dibagi dengan 50kg = 34 zak (isi 50kg);
- Batu kali= 1.2m3 x 10.386m3 = 12.4632m3;
- dan Pasir = 0.52m3 x 10.386 = 5.4007m3.
Perancang yang baik dituntut untuk senantiasa selalu memperhatikan setiap detail dari setiap desain yang telah digambarkan. Jangan sampai nanti ada hal-hal yang terlewatkan sehingga hasilnya menjadi tidak bagus dan mengecewakan terlebih bagi klien. Citra yang buruk di mata klien sangat berpengaruh pada karir kedepannya.
Perhitungan sebelum membangun pondasi perlu dirancang dengan baik dan benar. Terutama bagi yang ingin merancang secara mandiri. Perihal perhitungan pondasi harus teliti agar saat membangun tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan pembangunan ulang.
Sekian cara menghitung pondasi batu kali agar hasil yang diberikan berkualitas yang mana dapat membuat tidak hanya klien namun diri sendiri merasa puas. Memang dalam menentukan sebuah nilai dari fundamen bukanlah hal sulit, asalkan akurasi estimasi satuan pekerjaan sudah tepat.
Oleh karena itu simak dengan jelas dan seksama per langkahnya serta rumus yang digunakan.