Jika Anda menemukan beberapa ayam mati dengan kepala berwarna gelap atau ungu, atau ayam yang lebih kecil berjalan-jalan seperti bebek dengan perut besar yang penuh dengan cairan, ada kemungkinan besar ayam tersebut menderita kondisi yang disebut sindrom asites.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu asites dan beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada terjadinya asites.
Apa itu Asites Pada Ayam ?
Asites pada ayam adalah kondisi patologis yang berkaitan dengan akumulasi cairan tubuh pada rongga perut ayam. Cairan ini merupakan getah bening dan plasma darah yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memasok kebutuhan oksigen yang diperlukan (hipoksia).
Asites juga dikenal sebagai avian ascites, water belly, avian oedema dan pulmonary hypertension syndrome. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan intervensi cepat karena berakibat fatal dan bisa mengakibatkan kematian.
Kondisi atau sindrom ini merupakan masalah penting secara global pada unggas, terutama pada spesies unggas yang tumbuh cepat seperti ayam boiler. Hal ini umum terjadi pada ayam pedaging dan ayam petelur yang lebih tua.
Tanda Asites Pada Ayam
- Perut bengkak
- Kulit perut merah
- Terengah-engah
- Depresi atau kebosanan
- Sianosis pada pial dan puncak
- Sisir yang berhenti berkembang
- Kepala pucat
- Perilaku lesu
- Bulu yang acak-acakan
- Kesulitan dalam berjalan
- Ketika ditangani, cairan dapat dirasakan di rongga perut.
Penyebab Asites Pada Ayam
Ketika seekor ayam mengalami hipertensi pulmonal, di mana terdapat tekanan darah tinggi pada arteri pulmonalisnya yang membawa darah minim oksigen dari sisi kanan jantung ke paru-paru.
Hal ini menyebabkan jantung gagal dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah. Ada akumulasi cairan yang ekstrim di hati, yang bocor ke dalam rongga perut ayam dan menghasilkan “perut air”.
Faktor Predisposisi atau Risiko
Beberapa faktor yang mempengaruhi ayam untuk mengalami asites, antara lain:
- Dataran tinggi.
- Kualitas udara atau ventilasi yang buruk.
- Kepadatan stok yang tinggi
- Dingin
- Genetika
- Usia tua
- Penyakit jantung bawaan
- Infeksi paru-paru seperti pneumonia
- Kelebihan garam dalam tubuh atau keracunan garam.
- Kebersihan yang buruk, kandang yang kotor, pakan dan air minum yang kotor.
- Terlalu banyak makan, terlalu banyak penumpukan lemak tubuh dan pertumbuhan yang cepat.
Pengobatan Asites Pada Ayam
1. Pengobatan
- Membasmi bakteri dan jamur di fasilitas pemeliharaan. Penumpukan bakteri dan jamur di dalam kandang membuat ayam terpapar infeksi yang dapat menyebabkan pernapasan yang buruk dan infeksi pada sistem pernapasan.
- Pemberian pakan bisa dikurangi hingga 25% dari hari ke-7 hingga 21 dari kehidupan anak ayam. Hal ini memperlambat pertumbuhan awal dan menyebabkan siklus produksi lebih lama, tetapi akan mengurangi kemungkinan asites.
- Berikan ransum atau diet yang kurang padat energi pada awal kehidupan (usia 7-21 hari).
- Kurangi waktu siang hari untuk menghindari pemberian makan yang berlebihan.
- Batasi waktu akses untuk memberi makan.
- Kurangi ukuran partikel pakan atau ubah dari pelet ke tumbuk.
- Tingkatkan kadar atau jumlah vitamin C, E dan selenium dalam pakan karena dapat meningkatkan kesehatan usus.
- Gunakan lemak tak jenuh ganda seperti omega 3, karena mengandung epoksida yang membantu menghasilkan aktivitas hati yang lebih baik, sehingga dapat menghilangkan cairan dengan baik. Ini memungkinkan untuk mengurangi hipertrofi ventrikel kanan pada ayam.
- Mengontrol kadar atau jumlah natrium klorida dalam pakan dan air. Anda bisa menambahkan sodium bikarbonat ke dalam pakan untuk meningkatkan oksigenasi darah.
2. Pencegahan
- Bersihkan dan desinfeksi kandang dan peralatan secara teratur. Hal ini akan mencegah asites dihasilkan oleh bakteri atau mikro-organisme berbahaya lainnya.
- Pertahankan ventilasi yang memadai untuk meningkatkan suplai oksigen di dalam kandang pemeliharaan dan hindari kepadatan yang berlebihan.
- Selalu pastikan suhu ruangan optimal. Sediakan pemanas selama cuaca dingin yang ekstrim.
- Hindari penggunaan serbuk gergaji untuk ayam yang dipelihara di kandang. Direkomendasikan serutan kayu, sedotan beras, dll.
- Hindari membangun kandang di dataran tinggi. Tidak ada yang direkomendasikan di atas 900 meter.