Bagi orang yang sudah terlalu biasa bergelut dengan dunia kelistrikan pasti sudah tidak asing dengan istilah MCB, MCCB, dan ACB.
Perlu diketahui bahwa istilah tersebut merupakan saklar listrik yang sangat penting sekali untuk dimengerti oleh siapapun.
Banyak orang yang belum mengetahui perbedaan MCB, MCCB, dan ACB padahal hal tersebut sangat penting.
Pentingnya Mengetahui MCB, MCCB, dan ACB
Orang yang tidak berkecimpung di dunia kelistrikan pun harus mengetahui MCB, MCCB, dan juga ACB.
Hal tersebut dikarenakan alat tersebut memiliki peran yang sangat penting di rumah ataupun di tempat kerja.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia modern seperti sekarang ini bisa lepas dari yang namanya listrik sehingga penting mengetahui alat instalasi listriknya.
Perangkat MCB, MCCB, serta ACB bisa difungsikan untuk mengamankan kondisi rumah dari bahaya yang kapan saja bisa terjadi akibat dari konsleting arus listrik.
Seperti yang telah di ketahui bersama bahwa arus korsleting listrik bisa mengakibatkan kebakaran sehingga penting sekali mengetahui alat ini agar mampu megoperasikannya.
Pengertian MCB, MCCB, dan ACB
MCB merupakan salah satu instalasi listrik yang biasanya dipakai sebagai pengaman apabila terjadi konsleting listrik ataupun adanya kelebihan tegangan listrik.
Langkah yang paling tepat apabila terjadi masalah tersebut yaitu mematikan saklar yang ada pada MBC.
Hal tersebut menjadikan semua aliran listrik akan terputus sementara.
Pengertian dari MCB ini sama dengan pengertian dari MCCB karena dilihat dari bentuknya memang hampir sama.
Hal yang membedakan adalah penempatan alat tersebut, dimana untuk MCB biasanya diletakkan di rumah sedangkan untuk MCCB diletakkan di pabrik atau industri.
Jelas sekali bahwa pengamanan dari MCCB ini jauh lebih tinggi apabila disandingkan dengan versi MCB.
ACB mempunyai perbedaan yang cukup banyak jika disandingkan dengan kedua alat yang sudah dijelaskan di atas.
Dimana, ACB ini digunakan sebagai sarana untuk memadamkan bunga api yang dilakukan melalui udara yang keluar dari alat ini.
Hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya kebakaran yang terjadi akibat percikan api yang terkadang muncul tanpa disadari.
Perbedaan Antara MCB, MCCB, dan ACB yang Patut Dipahami
Banyak orang yang merasa acuh dengan MCB, MCCB, dan ACB.
Tentu saja sikap tersebut tidak layak untuk dianut karena merugikan diri sendiri.
Apalagi ketika alat tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda.
Bagi yang penasaran, berikut adalah beberapa perbedaannya dilihat dari 5 aspek:
1. Fungsinya
Pengguna yang mengetahui fungsi dari alat-alat tersebut mampu menebak apa saja perbedaan MCB, MCCB, dan ACB.
Instalasi listrik MCB mempunyai fungsi untuk menghubungkan ataupun memutuskan hubungan arus dari listrik yang mengalami masalah.
Menariknya, alat ini mampu mematikan secara langsung terhadap rangkaian sebuah listrik yang dicurigai mempunyai masalah kelebihan tegangan.
MCCB berfungsi guna memutuskan/menghubungkan suatu rangkaian dari listrik.
Fungsi lainnya yang dimiliki adalah mampu melakukan pemutusan secara langsung jika beban arusnya sudah melebihi kapasitas dari MCCB.
Sedangkan ACB memiliki fungsi untuk menghentikan aliran secara langsung jika sudah melebihi batas normal.
Tak hanya itu saja, ACB juga mampu dilengkapi dengan UVT ataupun CC.
2. Kapasitas Transfer Arus
Transfer arus dari MCB tentu tidak sebesar MCCB ataupun ACB. Kapasitas paling maksimal penghantar arus yang dipunyai oleh MCB yaitu sebesar 63A saja.
Perlu dicatat pula bahwa kapasitas transfer arus yang dipunyai tidak dapat dilakukan pengaturan karena memang sudah mentok.
Hal tersebut diakibatkan kapasitas dari MCB masih dikategorikan kecil.
Kapasitas hantar arus MCCB relatif lebih besar yaitu 1000A.
Menariknya, MCCB dilengkapi dengan model selektor berguna sebagai penentu batas maksimal dari kemampuan yang dimiliki.
Lain halnya dengan kedua alat yang telah dijelaskan, ACB justru memiliki kemampuan transfer arus cukup besar yaitu 6000A.
Perbedaan MCB, MCCB, dan ACB terkait dengan kapasitas hantar arus bisa dilihat pada alatnya langsung.
3. Pilihannya
MCB diperkaya dengan beberapa kutub yang bisa dijadikan referensi oleh pengguna.
Terdapat 4 pilihan kutub bisa digunakan langsung oleh pengguna.
Selain itu, MCB juga bisa dimanfaatkan untuk untuk listrik yang tegangannya mencapai 220V atau paling maksimal 400V.
Kemampuan tersebut sudah sangat maksimal sehingga tidak dapat diatur lagi.
Pilihan kutub dari MCCB sama dengan kutub yang dimiliki oleh MCB.
Namun, terdapat perbedaannya yaitu kutub MCCB versi 1P hampir tidak pernah dimanfaatkan.
Tegangan listrik yang dapat dipakai pada MCCB terbilang banyak yaitu berawal dari tingkat yang rendah sampai medium.
Untuk ACB hanya terdiri dari dua pilihan kutub saja yang bisa digunakan sehingga pengguna tidak pusing.
4. Kemampuan Menampung Aksesoris Tambahan
Perbedaan MCB, MCCB, dan ACB yang paling mencolok selanjutnya yaitu MCB tidak dianjurkan untuk diberikan aksesoris tambahan karena hal ini terlalu riskan jika diambil.
Hal ini wajar saja terjadi karena kemampuan dari MCB memang terlihat lebih rendah apabila disandingkan dengan kedua alat lainnya.
Pengguna MCCB diberikan kesempatan untuk menambah aksesoris seperti UVT, Auxiliary Contact, atau lainnya.
Kemampuan ACB dalam pemasangan aksesoris sangat diperbolehkan karena sanggup untuk dipasang berbagai macam aksesoris tambahan.
Pengguna pun akan dengan bebas memilih aksesoris apa saja yang akan dipasang.
Tak hanya itu saja, ACB juga mampu untuk difungsikan sebagai sistem Automatic Open atau Close.
Tentu saja alat ini bermanfaat sekali digunakan jika mengetahui apa sesungguhnya fungsinya.
Itulah perbedaan MCB, MCCB, dan ACB yang tidak boleh dihiraukan begitu saja.
Kegunaan dari ketiga alat tersebut sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Meskipun tidak terjun langsung ke dalam dunia kelistrikan, namun ilmu mengenai alat tersebut penting dimiliki.
Paling tidak pengguna harus mengerti perbedaan dan fungsi dari ketiganya agar tidak salah paham ketika menggunkannya di rumah.