Ketika membahas tentang listrik, pastinya terdapat bermacam-macam komponen yang penting guna menunjang kelangsungan aliran listrik.
Seluruh komponen itu mempunyai peran sendiri-sendiri agar aliran listrik dapat berjalan baik serta agar terjamin keamanannya.
Satu dari beberapa komponen penting pada kelistrikan adalah grounding.
Namun kebanyakan justru bahkan belum mengetahui pengertian grounding dan apa fungsinya.
Grounding adalah komponen kelistrikan berupa sistem keamanan yang harus diperhatikan ketika instalasi listrik.
Oleh karena itu, grounding amat diperlukan demi menyokong kelistrikan yang aman dan dapat berjalan seperti yang diinginkan.
Bagi yang belum mengetahui mengenai pengertian grounding, fungsi, serta jenis-jenisnya, maka penting sekali membaca paparan di bawah ini.
Yuk, perhatikan dengan baik!
Pengertian Grounding

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya bahwasanya grounding ialah suatu sistem keamanan pada instalasi kelistrikan.
Namun secara teknisnya, pengertian atau definisi grounding sendiri amat beragam, walaupun intinya juga sama, yaitu penghubung listrik langsung ke tanah.
Berikut adalah pengertian grounding berdasarkan 2 sumber yang berbeda:
1. Wikipedia
Pengertian grounding menurut Wikipedia ialah konektor fisik dan jalur penghubung dari listrik yang langsung ke tanah.
Pemasangan sistem grounding ketika penginstalan listrik merupakan upaya mencegah adanya sentuhan langsung antara manusia dan tegangan listrik yang berbahaya.
Terutama tegangan listrik yang terbuka dan disebabkan oleh terjadinya kegagalan isolasi.
2. PUIL Tahun 2000
PUIL merupakan persyaratan teknis instalasi listrik yang diberlakukan di Indonesia.
Ini disusun berdasarkan standar internasional serta dipakai untuk panduan pada pekerjaan penginstalan listrik.
Grounding dalam PUIL disebut juga dengan pembumian.
Grounding ini berarti pengkoneksian konduktor yang bukan bagian dalam sirkit listrik ataupun titik sirkit listrik ke tanah melalui suatu cara.
Jenis-Jenis Grounding

Pada kelistrikan, ada 3 macam jenis sistem grounding.
Ketiga jenis tersebut mempunyai struktur sistem yang berbeda, sehingga pemasangannya pun juga berbeda.
Lantas apa saja 3 jenis grounding tersebut? Berikut penjelasannya:
1. Pembumian Maksimum
Pembumian maksimum memakai lembaran copper yang sudah terikat menggunakan kabel Bare Copper sebagai material grounding penangkal petirnya.
Kemudian pada titik pembumiannya juga bisa diberikan larutan semen bentonite.
Pemberian tersebut mempunyai manfaat guna menjaga serta meningkatkan kualitas daya tahan dari grounding.
Pembumian maksimum sering dipakai pada tempat bebatuan atau yang bertanah keras.
2. Pembumian Single
Pembumian single adalah satu dari beberapa sistem pembumian guna menangkal petir.
Sistem pembumian ini dibuat melalui pemasangan satu batang pasak ke bumi dengan tegak lurus.
Selain pasak logam, kadang dapat pula dipakai pipa GIP yang di bagian dalamnya berisi kabel Bare Copper.
Selanjutnya pipa GIP tersebut disambungkan dengan bak kontrol pada kabel penyalur.
Lalu pada sistem pembumian, kebanyakan teknisi biasanya memakai grounding atau copper rod.
Sebagaimana yang diketahui bahwasanya copper merupakan material yang amat tepat digunakan sebagai konduktor bagi aliran listrik sesudah material emas.
3. Pembumian Paralel
Pembumian Paralel merupakan pilihan paling baik ketika pembumian single tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sistem pembumian paralel dan pembumian single sebetulnya sangat mirip. Bedanya, dalam paralel grounding diberikan juga bahan logam guna melepaskan aliran listrik menuju bumi.
Bahan logam ini haruslah berjarak paling sedikit 2 meter.
Fungsi Sistem Pembumian Atau Grounding

Sistem pembumian secara tidak langsung digunakan sebagai instrumen untuk mengantisipasi apabila terdapat permasalahan pada kelistrikan.
Keberadaan pembumian ini pastinya menjadi satu dari beberapa faktor keselamatan pada sistem kelistrikan.
Namun meskipun tidak jauh dari pengertian grounding yang merupakan sistem keamanan untuk kelistrikan, fungsinya sebenarnya tidak hanya itu.
Inilah penjelasan detail terkait fungsi grounding:
1. Untuk Menangkal Petir
Pada penginstalan penangkal petir, fungsi grounding ialah menghantarkan aliran listrik yang amat besar langsung menuju tanah.
Walaupun sifat grounding pada penginstalan listrik rumahan hampir sama dengan yang digunakan untuk menangkal petir, tapi instalasi kabel-kabelnya harus dipisahkan.
Selain itu, alat untuk menangkal petir haruslah mampu memproteksi seluruh elemen dalam suatu bangunan terhadap bahaya dan permasalahan karena adanya petir.
Termasuk manusia serta alat-alat di gedung tersebut.
Penentuan pemasangan grounding untuk menangkal petir sendiri dilakukan berdasarkan PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).
Lalu dikarenakan arus serta tegangan petir sangat besar, maka tidak mungkin ditentukan batasan tegangan yang bisa mengimbas alat-alat maupun personil dalam gedung.
Oleh sebab itulah ditentukan standar kelayakan grounding dalam suatu bangunan.
Grounding untuk penangkal petir haruslah dapat mempunyai tahanan sebaran paling banyak 5 Ohm.
Akan lebih baik lagi jika kurang dari 5 Ohm.
2. Berfungsi Memproteksi Alat-Alat Elektronik
Grounding juga mempunyai fungsi sebagai suatu komponen yang memproteksi alat-alat atau instrumentasi elektronik.
Hal tersebut dikarenakan grounding mampu meminimalisir kerusakan peralatan elektronik yang bisa saja timbul akibat adanya kebocoran tegangan listrik.
Kabel grounding yang dipasang di sasis atau badan peralatan elektronik mampu mencegah orang tersetrum listrik ketika terjadi kebocoran listrik.
Misalnya pada setrika listrik, itu dapat melindungi orang agar tidak tersetrum ketika rangkaian pada setrika bocor hingga menempel pada badan setrikanya.
3. Sebagai Penunjang Keselamatan Ketika Ada Kebocoran pada Isolasi
Fungsi yang terakhir adalah menghantarkan aliran listrik langsung menuju tanah apabila ada kebocoran pada isolasi atau ada percikan api saat konsleting.
Ini juga sekaligus merupakan fungsi terpenting dari sistem grounding itu sendiri, sehingga membuatnya perlu diperhatikan ketika pemasangan listrik dalam perumahan.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian grounding, jenis-jenis, serta berbagai fungsinya.
Jadi, grounding adalah pengkoneksian secara langsung bagian instrumen listrik maupun badan listrik menuju tanah.
Kemudian fungsi terpenting grounding sendiri ialah sebagai perlindungan keselamatan.
Sedangkan berdasarkan struktur serta pemasangannya, grounding dibedakkan ke dalam 3 jenis, yakni maksimum grounding, single grounding, serta parallel grounding.