Pengertian stabilizer listrik adalah salah satu kebutuhan penting bagi setiap rumah ataupun bangunan yang menggunakan listrik.
Seiring berkembangnya teknologi, kini telah tersedia berbagai jenis stabilizer listrik dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.
Kemajuan terbaru dalam teknologi seperti chip Mikroprosesor dan Power Electronic Devices telah mengubah sudut pandang banyak orang mengenai stabilizer listrik.
Penyematan kedua teknologi tersebut dapat menghasilkan catu daya listrik yang stabil dan berkualitas tinggi ketika terjadi penyimpangan tegangan secara terus-menerus.
Oleh karena itu, sekarang stabilizer menjadi solusi daya yang dioptimalkan untuk banyak peralatan elektronik yang sensitif terhadap fluktuasi tegangan.
Lantas apakah sebenarnya stabilizer listrik itu? Apa fungsinya dan apa saja jenis-jenisnya? Mari simak penjelasan berikut ini:
Pengertian Stabilizer Listrik
Stabilizer listrik adalah alat yang dirancang untuk memberikan tegangan konstan ke beban di terminal output.
Pemberian tegangan tersebut tidak bergantung pada perubahan input atau suplai tegangan yang masuk.
Jadi, stabilizer listrik ini dapat melindungi peralatan atau mesin dari tegangan berlebih, tegangan rendah, dan lonjakan tegangan lainnya.
Oleh karena itu, alat ini disebut juga sebagai Automatic Voltage Regulator (AVR).
Stabilizer listrik sangat bermanfaat bagi peralatan listrik mahal dan berharga untuk melindunginya dari fluktuasi tegangan rendah atau tinggi yang berbahaya.
Beberapa peralatan yang biasa dipasangi stabilizer listrik adalah AC, mesin cetak offset, peralatan laboratorium, mesin industri, dan peralatan medis.
Fungsi Stabilizer Listrik
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi dasar stabilizer listrik adalah untuk melindungi peralatan elektronik dari kerusakan akibat kondisi fluktuasi tegangan.
Entah itu over voltage ataupun under voltage.
Kemudian perlu diketahui pula bahwa fungsi ini tidak terbatas pada peralatan rumah atau kantor yang mendapat suplai listrik dari luar.
Selain fungsi stabilisasi dasarnya, stabilizer listrik modern juga hadir dengan banyak fitur tambahan lain yang berguna.
Beberapa di antaranya adalah perlindungan kelebihan beban, pengalihan tegangan nol, perlindungan variasi frekuensi, dan tampilan pemutus tegangan.
Adapula stabilizer listrik yang menawarkan fasilitas start dan stop output, start manual atau otomatis, pemutus tegangan, serta masih banyak lagi.
Jenis-Jenis Stabilizer listrik

Sebelumnya, stabilizer listrik dioperasikan secara manual.
Stabilizer semacam itu dibangun dengan relay elektromekanis sebagai perangkat switching.
Hingga kemudian sirkuit elektronik tambahan mengotomatiskan proses stabilisasi dan melahirkan tap changer AVR.
Jenis stabilizer lainnya yang populer adalah servo stabilizer.
Berikut adalah pembahasan mengenai ketiga jenis utama stabilizer listrik tersebut:
1. Stabilizer Listrik Tipe Relay atau Tap Changer

Pada jenis stabilizer listrik ini, pengaturan tegangan dilakukan dengan mengalihkan relay untuk menghubungkan salah satu dari sejumlah sadapan transformator ke beban.
Entah itu untuk operasi boosting ataupun bucking.
Kemudian stabilizer listrik ini juga memiliki sirkuit elektronik dan set relay selain transformator.
Set relay tersebut dapat berupa transformator inti toroidal atau besi dengan sadapan yang disediakan pada sekundernya.
Rangkaian elektronikanya terdiri dari rangkaian penyearah, penguat operasional, unit microcontroller, dan komponen kecil lainnya.
Sirkuit elektronik membandingkan tegangan output dengan nilai referensi yang disediakan oleh sumber tegangan referensi bawaan.
Setiap kali tegangan naik atau turun melebihi nilai referensi, rangkaian kontrol mengalihkan relay yang sesuai untuk menghubungkan tegangan yang diinginkan ke output.
Jenis stabilizer ini sering digunakan untuk peralatan prioritas rendah dalam aplikasi perumahan, komersial, dan industri karena bobot dan biaya rendah.
Selain itu, stabilizer jenis ini juga mempunyai beberapa kekurangan.
Seperti kecepatan koreksi tegangan lambat, daya tahan lebih rendah, keandalan lebih rendah, dan tidak mampu menahan lonjakan tegangan tinggi.
2. Servo Controlled Voltage Stabilizers

Sebagaimana namanya, stabilizer listrik jenis ini menggunakan motor servo untuk mengaktifkan koreksi tegangan.
Ini sangat bagus digunakan untuk akurasi tegangan output tinggi, biasanya sekitar 1% dengan perubahan tegangan input hingga 50%.
Pada stabilizer ini, salah satu ujung primer trafo buck boost dihubungkan ke fixed tap auto transformer.
Sedangkan ujung lainnya dihubungkan ke lengan penggerak yang dikendalikan oleh motor servo.
Rangkaian kontrol elektroniknya akan mendeteksi penurunan tegangan dan kenaikan tegangan dengan membandingkan input dengan sumber tegangan referensi bawaan.
Ada berbagai keuntungan menggunakan stabilizer servo dibandingkan dengan stabilizer tipe relay.
Seperti kecepatan koreksi yang lebih tinggi, presisi tinggi dari output yang distabilkan, mampu menahan arus masuk, dan keandalan yang tinggi.
Hanya saja keberadaan motor servonya membuatnya memerlukan perawatan secara berkala.
3. Stabilizer Listrik Statis

Sama juga dengan namanya, stabilizer listrik statis tidak memiliki bagian yang bergerak sebagai mekanisme motor servo seperti stabilizer servo.
Ini menggunakan rangkaian converter elektronik daya untuk mencapai pengaturan tegangan daripada varian dalam kasus stabilisator konvensional.
Jadi, dimungkinkan untuk menghasilkan akurasi yang lebih besar dan pengaturan tegangan yang sangat baik dibandingkan dengan stabilizer servo.
Umumnya, regulasinya adalah sekitar 1%.
Pada dasarnya, stabilizer ini terdiri dari transformator buck boost, converter daya IGBT, microcontroller, microprocessor, dan pengontrol berbasis DSP.
Converter IGBT yang dikendalikan microprocessor menghasilkan jumlah tegangan yang sesuai dengan teknik modulasi lebar pulsa.
Tegangan inilah yang selanjutnya disuplai ke primer transformator buck boost.
Stabilizer jenis ini sangat populer dibandingkan dengan tipe relay dan stabilizer yang dikendalikan servo.
Hal itu disebabkan oleh berbagai keunggulannya. Seperti ukuran yang ringkas, kecepatan koreksi yang sangat cepat, pengaturan tegangan yang sangat baik, serta efisiensi dan keandalan yang tinggi.
Stabilizer ini juga tidak memerlukan perawatan karena tidak adanya bagian yang bergerak.
Pada akhirnya, demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian, fungsi, serta jenis-jenis stabilizer listrik.
Bagaimana? Sekarang sudah makin paham mengenai stabilizer listrik, kan? Meskipun tidak berkecimpung di dunia kelistrikan, namun pengetahuan mengenai stabilizer listrik ini sangatlah penting.
Hal itu dikarenakan stabilizer listrik adalah salah satu alat listrik paling berguna di setiap rumah. Jadi, semoga bermanfaat!