Pengertian dan Fungsi Heatsink

Salah satu hal yang dapat mendukung kinerja komputer yakni temperatur.

Ketika temperaturnya tinggi, maka bisa berpengaruh pada mesin perangkat.

Dengan demikian, dibutuhkan pendingin yakni heatsink.

Apa pengertian dan fungsi heatsink? Ini penjelasannya!

Definisi Heatsink

Sebelumnya, pernahkah mendengar istilah heatsink? Salah satu jenis perangkat yang umumnya ditemukan dalam suatu laptop/ komputer.

Bahan dasar untuk pembuatan heatsink sangatlah beragam, salah satu nya tembaga dan juga aluminium.

Sesuai pengertian dan fungsi heatsink, perangkat tersebut dirancang khusus dengan bahan yang mempunyai daya serap panas yang bagus.

Dalam penyajiannya, heatsink disertai beberapa komponen pelengkap seperti halnya kipas berukuran kecil.

Dengan adanya pelengkap tersebut akan membantu mendinginkan perangkat, sehingga terhindar dari overheating.

Fungsi Heatsink

Sesuai namanya, perangkat heatsink ini fungsi utamanya yakni menjadikan perangkat laptop lebih dingin dan suhunya tetap stabil.

Suhu yang panas umumnya timbul karena perangkat melakukan kinerja yang cukup berat.

Pada situasi tersebut, heatsink bisa berfungsi sebagai berikut:

1. Penjaga Keseimbagan Temperatur CPU dan VGA

Seperti yang telah diketahui, perangkat berupa komputer memiliki dua jenis komponen.

Temperatur keduanya harus senantiasa tetap stabil. Komponen yang dimaksud adalah CPU dan VGA.

Keduanya harus memiliki temperatur yang seimbang, sehingga bisa bekerja lebih maksimal.

Keberadaan heatsink akan menjaga keseimbangan temperatur pada CPU dan VGA.

Ketika terjadi over heat pada perangkat yang digunakan, maka kinerja pun tidak akan tampak optimal.

Hal ini tentunya akan menghambat aktivitas yang dilakukan.

2. Memastikan Program Terinstal Bekerja dengan Baik Sesuai Kapasitasnya

Selanjutnya, heatsink juga akan membantu memastikan program terinstal bekerja dengan baik.

Performanya pun akan lebih stabil dan optimal. Dengan beban kerja tinggi, perangkat bisa mengalami overheat.

Namun, dengan keberadaan heatsink, hal demikian pun bisa dihindari.

Heatsink yang sudah usang dan tidak bekerja maksimal bisa dilihat dari bagus-tidaknya kinerja perangkat.

Dalam kondisi tersebut, maka perangkat pun tidak akan tampak stabil. Ketika situasi ini terjadi, maka heatsink pun harus diganti.

Komponen Penyusun Heatsink

Setelah memahami pengertian dan fungsi heatsink, selanjutnya perlu mengenal setiap bahan yang tersusun dalam heatsink.

Umumnya, komponen penyusunnya terdiri atas bahan yang bisa melakukan penyerapan suhu panas dengan baik.

Di antara komponen tersebut yaitu:

1. Perak dan Emas

Heatsink perak dan emas

Baik emas ataupun perak adalah salah satu jenis elemen yang memiliki sifat konduktivitas yang cukup tinggi.

Tidak heran, perangkat pendingin yang disusun dengan kedua unsur tersebut dibanderol dengan harga tinggi.

Hal ini pun membuat heatsink berbahan dasar perak dan emas sulit ditemukan.

2. Tembaga

Heatsink tembaga

Kedua, terdapat komponen penyusun lainnya yakni tembaga.

Selain emas dan perak, tembaga juga bisa menyerap temperatur panas secara baik.

Tidak heran, tembaga masuk ke dalam elemen dengan konduktivitas bertingkat tinggi.

Satu hal yang cukup disayangkan, dari segi kecepatan dalam pelepasan tembaga masihlah kurang.

Hal ini membuat suhu panas tertumpuk pada area tertentu.

Selain itu, komponen ini cukup berat. Proses dalam memproduksinya yang rumit membuat tembaga dibanderol dengan harga tinggi.

3. Alumunium

Heatsink aluminium

Heatsink juga tersusun dari komponen alumunium.

Tingkat konduktivitasnya tidak setinggi emas dan tembaga.

Artinya, penyerapan panasnya tidak terlalu maksimal.

Namun, masih banyak produsen yang menggunakannya sebagai bahan dasar heatsink.

Alumunium memiliki ukuran yang ringan, tidak seberat tembaga. Tidak heran, harganya pun tidak terlalu mahal.

Hal ini menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan para produsen.

4. Kombinasi

Heatsink kombinasi

Ada juga komponen kombinasi yang merupakan gabungan dari dua material berbeda yakni aluminium dan tembaga.

Kedua material ini bisa berpadu sempurna dan cukup saling melengkapi.

Setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing.

Komponen satu akan memberikan penyerapan terhadap suhu tinggi secara maksimal.

Adapun komponen lainnya yakni alumunium akan berperan sebagai pengurai panas secara baik.

Tidak heran, kombinasi kedua material ini banyak dimanfaatkan para produsen heatsink.

Cara Kerja Heatsink

Setelah memahami pengertian dan fungsi heatsink, tentu harus tahu bagaimana cara kerjanya.

Adapun cara kerjanya tidak lain adalah melakukan perpindahan suhu yang cukup panas, sehingga laptop pun bisa digunakan secara maksimal.

Proses perpindahan panas tersebut tidak lepas dari prinsip Fisika.

Seperti yang telah diketahui, prinsip tersebut yaitu prinsip radiasi, konveksi serta tidak lupa prinsip konduksi.

Jika dikaji secara umum, perangkat untuk mendinginkan ini memiliki dua cara kerja yaitu:

1. Active Heatsink

Active Heatsink

Pertama, perangkat yang dikenal dengan heatsink memiliki cara kerja active heatsink.

Cara kerja perangkat yang satu ini yaitu bekerja langsung terhadap elemen yang harus didinginkan tanpa adanya pelengkap kipas.

Jenis perangkat pendingin yang satu ini bisa ditemukan pada perangkat berupa CPU.

Untuk jenis CPU yang menggunakan cara kerja active heatsink akan memiliki pelengkap berupa pasta.

Elemen tersebut berguna untuk pelindung CPU yang akan berperan sebagai media dalam proses pencairan.

Suhu panas yang berasal dari CPU akan dialirkan pada unsur CPU yang bernama pasta.

Kemudian, akan dialirkan menuju bagian logam pada heatsink yang terletak di bagian atas.

2. Passive Heatsink

Passive Heatsink

Adapun cara kerja lainnya disebut dengan passive heatsink.

Cara kerja suatu heatsink yang secara teknis dibantu dengan pelengkap bak sebuah kipas.

Komponen pelengkap ini akan dikoneksikan ke bagian heatsink berupa serangkaian besi.

Umumnya, cara kerja ini bisa dijumpai dalam komponen VGA.

Tidak sedikit anggapan bahwa pendingin jenis pasif ini cukup efisiensi dalam mendinginkan komponen perangkat.

Pasalnya, dilengkapi dengan beberapa unsur mekanik berbahan dasar alumunium.

Unsur tersebut memiliki bentuk sirip siap menjadikan aliran udara tetap terjaga dengan baik.

Demikianlah ulasan terkait pengertian dan fungsi heatsink serta informasi terkait.

Semoga informasi di atas bisa menjadi penambah wawasan terkait heatsink.

Selain itu, para pengguna bisa menghindari overheat pada perangkat yang digunakan.

Leave a Comment