Komponen Elektronika Daya

Pernah dengar elektronika daya? Itu merupakan istilah yang berkaitan dengan suatu teknologi untuk konversi daya listrik.

Dimana didalamnya terdapat komponen elektronika daya yang satu sama lainnya bekerja sama untuk menunjang kinerja dengan benar.

Adapun berbagai prinsip dari alat tersebut, mempunyai peran cukup penting pada listrik. Misalnya dalam transmisi, charging energi, dan pengendali.

Tidak hanya itu, hal ini juga penting dalam majunya mobilitas listrik serta renewable energy.

Jadi pada dasarnya elektronika daya benar penting akan keberadaannya.

Nah, untuk tahu lebih lanjutnya, bisa simak yang ada di bawah ini:

Apa itu Elektronika Daya

Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa elektronika ini sangat penting dalam kelistrikan.

Nah, dalam definisinya merupakan sebuah cabang ilmu dimana berkaitan dalam penyetingan serta pengolahan kapabilitas elektrik.

Dimana sistem kerjanya dilakukan dengan elektronis.

Dalam hal ini, kapabilitas elektronika yakni mengubah suatu energi listrik ke bentuk yang lain.

Ketika proses tersebut, saat transformasi atau pengendalian menggunakan komponen elektrik.

Beragam peralatan serta aplikasi dalam industri saat ini sangat butuh sumber listrik yang besar.

Dengan demikian, elektronika daya sekarang cukup famous digunakan dalam bidang perindustrian.

Komponen Elektronika Daya

Setiap bagian dalam suatu sistem tentu memiliki peran masing-masing dalam menunjang kinerja.

Apalagi untuk memberikan hasil kerja yang bagus, maka kontribusi dari setiap bagian sangat dibutuhkan.

Sama halnya pada elektronika daya yang memiliki berbagai cakupan luas.

Dengan demikian, membuat elektronika ini cukup populer dan berguna dalam kehidupan saat ini.

Nah, pastinya agar elektronika ini berjalan dengan semestinya, maka didalamnya terdapat bagian atau komponen penting.

Berikut ada beberapa komponen dari kapabilitas elektronik yang perlu diketahui;

1. Transistor

Komponen pertama yang akan dibahas yaitu transistor, bagian yang cukup penting dalam kapabilitas elektronika, dimana komponen ini berperan sebagai saklar elektronika.

Nah, dalam menjalankan fungsinya ini, transistor bekerja tidak dengan gerakan mekanis.

Secara garis besar transistor berguna untuk osilator, penguat sinyal, modulator dan lainnya.

Di dalam transistor mencakup dua bagian yaitu:

  • BJT atau Bipolar Transistor, dalam BJT terdiri dari PNP atau positif, negatif, positif. Selain itu ada NPN yaitu negative, positive, negative.
  • Selanjutnya ada Field Effect transistor. Dimana dalamnya ada UJT, MOSFET, serta JFET.

2. Dioda

Selanjutnya ada komponen semikonduktor yang punya beragam variasi dengan fungsi masing-masing.

Dalam elektronika ini, dioda memiliki peran penting dalam menyalurkan arus tegangan.

Dua elektroda yang dimiliki oleh diode bernama anoda atau yang positif.

Sementara yang satu lagi bernama katoda atau medan negative.

Dengan demikian diode ini gabungan dari P dan N sehingga disebut PN junction, dimana ketika anoda dihubungkan dengan sumber P maka akan terjadi aliran tegangan elektrik.

Dalam hal ini hole akan terisi elektron dari katoda.

Dengan demikian, terjadilah arus elektrik atau listrik.

Nah dalam rangkaian dioda ini, berikut rinciannya:

  • Apabila tegangan di anoda positif, maka diode akan melewati arus elektrik dengan demikian rangkaian bisa bekerja.
  • Namun, jika anoda ini negative maka yang akan terjadi adalah pemblokiran. Hal ini terjadi ketika katodanya positive, lalu dioda akan menutup akses listrik. Menyebabkan rangkaian tidak bisa bekerja.

3. Thyristor

Berikutnya, ada komponen elektronika daya yang dikenal dengan sebutan Thyristor.

Sebenarnya bagian yang satu ini punya kegunaan yang sama seperti diode yakni saklar arus elektrik.

Namun, dalam thyristor hanya dapat bekerja saat arus DC, maupun AC.

Dalam proses kerjanya butuh trigger di pintu masuk gate nya.

Dengan demikian prinsip kerjanya yakni ketika thyristor telah mendapat trigger dari arus DC, maka, kemudian akan disalurkan ke pintu masuk gate, sehingga thyristor bisa mengalirkan arus elektrik atau listriknya.

Nah, proses tersebut akan terjadi berulang, maka dari itu proses ini perlu dimatikan.

Untuk mematikan rangkaian tersebut, bisa simak yang di bawah ini:

  • Apabila, pada hubungan DC akan dimatikan, maka bisa dilakukan hanya dengan menghentikan triggernya. Dengan demikian arus akan terhenti.
  • Sementara, jika di rangkaian atau hubungan AC, untuk menghentikan yaitu dengan memberhentikan alirannya yang terlewati oleh thyristor.

Nah, perlu diketahui bahwa thyristor ini memiliki beberapa jenis.

Dimana jenis-jenis tersebut memiliki peran, namun punya karakteristik yang berbeda.

Jenisnya yaitu ada SCR sert Triac.

SCR sendiri memiliki kuat arus yang beragam dari 0.25 hingga ratusan A (ampere).

Sedangkan, Triac ini bekerja di bagian saklar listrik bentuk AC.

4. IGBT atau Insulated Gate Bipolar Transistor

Ada juga bagian yang bernama IGBT, dimana bagian ini termasuk dalam semikonduktor yang berguna dalam saklar.

Nah, saklar tersebut bekerja tidak dengan gerakan mekanis.

Selain itu, memiliki kecepatan switching, hal ini akan membuat nilai efisiensi yang cukup tinggi.

Dalam Insulated Gate ini punya 3 kaki yang memiliki kegunaan berbeda, yaitu ada Emitter, Gate, dan Collector.

Proses kerja suatu Insulated Gate ini dikendalikan oleh adanya tegangan.

Dengan demikian, arus yang dialirkan dari sisi pengendalian cukup kecil.

Makanya, Insulated Gate ini bisa punya switching berkecepatan tinggi.

Oleh karena itu, IGBT akan lebih pas diaplikasikan dalam frekuensi serta daya yang tinggi.

Nah, untuk lebih rincinya mengenai cara kerjanya bisa simak yang berikut:

  • Apabila pintu masuk gate tidak mendapat aliran arus elektrik. Maka, impedansi daripada transistor akan cukup besar. Kemudian, tidak akan dapat dilewati arus tegangan.
  • Namun, jika pintu masuk gatenya bisa dilewati oleh arus tegangan. Dengan demikian impedansi akan cukup kecil, lalu arus tersebut bisa masuk transistornya.

5. Mosfet

Adapula bernama Mosfet yang menjadi komponen elektronika daya yang selanjutnya.

Bagian ini sebenarnya masih satu famili dengan transistor yang berguna untuk saklar.

Sebenarnya untuk gerakannya Mosfet sendiri sama seperti IGBT yakni tidak dengan gerakan mekanis.

Akan tetapi yang membuat berbeda adalah dalam mosfet trigger dengan tegangan yang + atau positif.

Dengan adanya hal ini membuat adanya tegangan threshold.

Dimana, minimal tegangan dari trigger itu, lalu dialirkan atau dilewati arus listrik.

Nah, inilah yang membuat adanya tegangan ambang batas atau threshold.

6. Gate Turn Off Thyristor

Terakhir, komponen elektronika daya ada GTO atau bisa disebut Gate Turn Off.

Dimana bagian juga sangat penting keberadaannya sebagai saklar.

GTO punya kelebihan yakni kecepatan saklar yang mencapai 10 kali lipat dari saklar pada biasanya.

Cara kerjanya yaitu dengan memberhentikan sumber negative yang ada di kaki gate thyristor.

Kemudian, ketika akan mengalirkan atau melewati arus harus dengan kaki gate pada area positif.

Nah, bagian ini akan tetap nyala selamanya. Paling penting masih ada aliran arus cukup besar ketimbang holdingnya.

Itulah tadi, beberapa komponen elektronika daya yang perlu diketahui.

Sebagai informasi bagian-bagian tersebut merupakan rangkaian yang sangat krusial.

Jadi, satu dengan lainnya akan bekerja secara bersama untuk bisa punya hasil yang maksimum.

Baca Juga Pengertian dan Fungsi Stabilizer

Leave a Comment