Cara Setting RPM Genset

Para pengguna genset yang sedang memasang bahkan akan memasang genset, wajib simak cara setting RPM genset.

Pasalnya tingkat kestabilan arus tergantung pada bagian setting tersebut.

Maka dari itu cara setting RPM yang benar dan tepat, membuat pengguna bisa lebih mendapatkan genset dengan performa terbaik.

Selain itu juga akan dipaparkan berbagai informasi terkait istilah RPM, bagaimana cara lengkap setting RPM genset, hingga bagaimana perbaikannya.

Berikut ulasan lengkapnya simak disini:

Mengenal Dan Memahami Istilah RPM Genset

Mari pembaca lebih memahami istilah RPM, sebelum menginjak pembahasan mengenai cara setting RPM genset.

Jika merujuk terhadap singkatan RPM yaitu Revolution Per Minute alias dapat diterjemahkan menjadi satuan frekuensi tegangan yang biasanya dipakai dalam Genset.

Maka dari itu cara setting RPM genset tentu jadi sangat perlu dipahami.

Pasalnya tidak jarang saat proses pemasangan ada beberapa masalah yang terjadi.

Misalnya listrik yang keluar tidak lagi stabil dan sebagainya.

Tentunya dengan masalah seperti itu akan membuat permasalahan pada frekuensi tegangannya.

Sehingga keberadaan RPM vital adanya untuk sebuah genset.

Nilai RPM ini juga akan berpengaruh pada nilai Hertz (Hz).

Pasalnya saat nilai RPM turun maka akan membuat nilai Hz yang terdapat generator juga menurun.

Maka secara otomatis ini akan berpengaruh terdapat tegangan yang menurun pada genset tersebut.

Lalu apa yang menjadi alasan atau penyebab yang membuat nilai RPM jauh pada nilai standar normalnya? Salah satu penyebabnya adalah adanya kerusakan terjadi pada genset tersebut.

Sedangkan kerusakan tersebut akan dipicu dengan berbagai alasan seperti terlalu banyak beban sambungan pada genset.

Pasalnya secara tidak sadar pengguna biasanya akan menyambungkan alat elektronik dan sebagainya dengan kebutuhan tegangan terlalu berat.

Hal tersebut akan memicu output yang dihasilkan oleh genset tidak sesuai dengan kebutuhan yang mana akan diterima alat elektronik tersebut.

Pembahasan mengenai alasan penurunan standar RPM, juga tidak bisa lepas dari sebab durasi pemakaian genset dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karenanya setting RPM akan mampu menjaga performa genset lebih stabil dalam pengeluaran arus listriknya.

Selain itu, setting yang tepat juga menjaga fungsi lainnya tetap baik.

Cara Setting RPM, Begini Caranya

Sebagai salah satu upaya dalam menjaga dan perawatan RPM adalah dengan memastikan nilai RPM sudah dalam kondisi normal.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara setting RPM genset secara tepat.

Namun, perlu dipahami bersama bahwa kestabilan terhadap nilai RPM ini menunjukkan adanya penggerak generator yang mana memiliki mesin lebih stabil.

Jadi, generator bisa mempertahankan output tegangannya yaitu 220 Volt.

Adapun sebagai cara setting RPM genset bisa disimak sebagai berikut:

1. Melakukan Pengaturan Nilai Hz Pada Baut Stationer

Hal yang bisa dilakukan pertama kali sebagai cara setting RPM genset dengan mencari baut stasioner yang ada pada bagian karburator.

Kemudian memutarnya sebagai bentuk pengaturan nilai Hz.

Pastikan bagian nilai Hz genset berkisar pada nilai 50 hingga nilai 60 Hz.

Parameter ini memang sudah sesuai dengan standarnya.

Usahakan pengaturan sampai pada nilai yang sudah disebutkan.

Jika nilai dibawah standar, maka pengguna bisa melakukan perbesaran nilai Hz.

Caranya adalah dengan memutar pada bagian baut stasioner yang ada di arah kanan.

Dan sebaliknya jika ingin memperkecil bisa dilakukan pemutaran dengan arah berkebalikan.

2. Melakukan Pengaturan Pada Nilai atau Frekuensi Tegangan

Setelah melakukan nilai Hz, proses cara setting RPM genset belum selesai.

Maka tugas selanjutnya adalah membuat tegangan output stabil.

Lanjut hal yang perlu diperhatikan nilai tegangan harus 220 Volt.

Adapun cara pengaturannya memanfaatkan adanya baut governor.

Jika pengguna sulit menemukan bagian tersebut, perhatikan pada penyimpanan bensin maka di dekat tersebut terdapat governor.

Pastikan setelah melakukan penyetingan melihat hasilnya di multimeter.

Untuk bagian multimeter di ACV adalah 250 Volt.

Sedangkan untuk tegangan seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu 220 Volt.

Adapun caranya hampir sama dengan setting Hz.

Mengarahkan baut tersebut ke arah kiri untuk menurunkan tegangan dan sebaliknya sebagai penanda untuk menaikkan tegangan.

Perlu diperhatikan dan sebagai catatan juga jika pengguna yang memakai genset AVR bisa langsung melakukan setting pada bagian AVR.

Tepatnya pada bagian baut kecil yang ada disana.

Untuk memperkecil tegangan putar baut ke arah kanan pengguna.

Sedangkan saat memperbesar bisa memutar baut tersebut ke arah kiri pengguna.

Namun perlu diketahui dan diperhatikan dengan seksama sebelum melakukan proses cara setting RPM genset.

Pasalnya jika hal ini diabaikan akan membuat proses penyetingan gagal dan adanya kerusakan pada genset tidak bisa segera teratasi.

Hal yang dimaksud adalah melakukan service terlebih dahulu pada bagian utama dari mesin penggeraknya.

Proses ini jangan sampai diabaikan pasalnya sangat penting dalam hal perputaran dan tenaga yang dihasilkan dari mesin agar tetap stabil.

Setelah generator melakukan servis maka pengguna bisa melakukan cara setting seperti yang sudah dibahas diatas, terkait dengan pengaturan Hz maupun tegangan.

Cara Melakukan Perbaikan Genset Dan Masalah Yang Sering Ditemui

Ada banyak masalah yang sering ditemukan oleh para pemilik genset.

Selain timbulnya masalah RPM genset yang tidak mau mengeluarkan listrik, ternyata masih ada beberapa masalah lain.

Namun kali ini pengguna tidak perlu panik. Pasalnya akan dipaparkan cara perbaikan genset sebagai berikut:

1. Mengatasi Masalah AVR yang Mati

Bagi yang masih awam dalam masalah genset maka perlu diketahui jika permasalah genset salah satunya genset yang tidak mampu mengeluarkan listrik.

Hal ini terjadi karena adanya kerusakan atau matinya AVR.

Adapun sebagai ciri atau tanda yang bisa dikenali saat AVR rusak adalah dengan melihat adakah bagian kabel yang retak dan tidak terhubung.

Untuk saran dalam mengatasi hal tersebut adalah menggantinya dengan yang baru.

2. Menjaga Agar Nilai RPM Stabil

Selanjutnya yang sering menjadi permasalahan adalah RPM yang tidak stabil.

Pasalnya jika dibiarkan akan mengganggu proses keluarnya aliran listrik hingga menyebabkan tidak beraturan.

Maka dari itu yang bisa dilakukan dalam perawatan genset adalah mengatur agar RPM genset stabil.

Hal ini diharapkan agar menghasilkan tegangan yang stabil.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut para pemilik genset cukup melakukan perbaikan dengan berfokus pada mesin penggeraknya terlebih dahulu.

Disarankan menggunakan jasa ahli agar diganti atau dibersihkan bagian yang perlu seperti karburator, busi dan sebagainya.

3. Mengatasi Kabel Genset Terputus

Menjadi permasalah selanjutnya yang sering pengguna genset temui adalah adanya kabel output dari genset yang terputus.

Kejadian yang sering memicunya adalah saat kabel mendapatkan aliran listrik yang tidak berhenti.

Sehingga kabel tidak mampu menahan panas yang muncul dan lambat laun akan mengakibatkan putus.

Maka pengguna harus meneliti dengan cermat bagian mana yang rusak atau terputus.

Selanjutnya jika sudah ditemukan titik bagian yang putus maka pengguna bisa melakukan penyambungan kabel tersebut.

Demikian itu terkait dengan informasi mengenai langkah cara setting RPM genset, pengertian RPM dan lainya.

Tidak lupa juga dipaparkan terkait dengan cara perawatannya juga.

Melakukan perawatan yang baik tidak hanya memperoleh listrik stabil.

Pengguna juga bisa menjaga genset agar tetap memiliki performa yang baik, tidak cepat rusak hingga permasalahan lainnya.

Baca Juga Penyebab Frekuensi Genset Tidak Stabil

Leave a Comment